1. Banjir adalah peristiwa alam yang terjadi ketika jumlah air yang melebihi kapasitas saluran air atau daerah resapan sehingga air meluap dan menggenangi daerah yang lebih rendah.
2. Banjir dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat, meluapnya sungai, dan pembangunan di daerah aliran sungai yang tidak memperhatikan aspek lingkungan seperti bebatuan dan vegetasi.
3. Banjir dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi masyarakat, seperti kerusakan pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan rumah, serta kerugian ekonomi seperti kehilangan hasil panen dan penurunan produktivitas usaha.
4. Upaya pencegahan banjir dapat dilakukan dengan cara memperbaiki infrastruktur saluran air dan pengelolaan daerah aliran sungai yang baik, seperti memperbanyak lahan tanam dan memasang struktur pengendali air.
5. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan upaya pencegahan banjir, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang limbah secara sembarangan, dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan terjaga kelestariannya.
6. Ketika terjadi banjir, langkah awal yang harus diambil adalah mengamankan diri dan keluarga dari bahaya banjir, seperti naik ke lantai yang lebih tinggi dan menghindari anak sungai yang dangkal dan arus yang kuat.
7. Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan kesehatan dan kebersihan, seperti menggunakan masker untuk menghindari penyakit akibat air kotor dan membersihkan rumah dan lingkungan setelah banjir berlalu.
Data terkait: – Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2019 terjadi 2.816 kejadian banjir yang melanda 2.339 kecamatan di seluruh Indonesia, dengan jumlah korban jiwa mencapai 382 orang. – Kota Jakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang sering dilanda banjir, dengan penyebab utama adalah kurangnya ruang terbuka hijau dan drainase, serta pembangunan gedung-gedung yang tidak memperhatikan peraturan zonasi. Pada bulan Januari 2020, banjir di Jakarta mengakibatkan 66.067 warga terdampak dan 1 korban meninggal dunia.Referensi lainnya untuk contoh teks eksplanasi banjir
Salah satu situs referensi yang bisa dijadikan acuan untuk mencari contoh teks eksplanasi tentang banjir adalah Kompasiana. Dalam situs tersebut terdapat berbagai artikel yang mengulas tentang penyebab, dampak, dan solusi terkait banjir.
Untuk buku referensi, bisa digunakan buku “Banjir, Sebab dan Dampak” karya Arif Kusuma yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya pada tahun 2019. Buku ini membahas tentang faktor-faktor penyebab banjir serta dampaknya pada lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Tokoh referensi yang cukup terkenal di Indonesia untuk pembahasan banjir adalah Prof. Dr. Ir. H. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Beliau adalah seorang pakar geologi teknik yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada periode 2019-2024. Beberapa kajian dan rekomendasi beliau berkaitan dengan penanggulangan banjir dapat dijadikan referensi untuk membuat teks eksplanasi tentang banjir.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan kami tentang topik contoh teks eksplanasi banjir, untuk contoh tulisan lainnya kamu dapat merujuk pada halaman Artikel Edukasi ini. Selamat belajar dan semoga tulisan ini memberikan manfaat yang positif bagi perkembangan pemahaman Anda.
Ini Rekomendasi Kursus Bahasa Inggris dan Jerman di Kota Malang
4 Cara Mengetahui Nama Pemilik Kendaraan Berdasarkan Plat Nomor
Cara Translate Latin ke Aksara Jawa Menggunakan Aplikasi dan Website Khusus
The Secret to Craigslist’s Success: A Freemium Business Model