1. Tembang Sinom
Tembang Sinom adalah salah satu dari sekian banyak jenis tembang macapat yang ada. Tembang ini biasanya digunakan dalam rangkaian upacara adat baik itu upacara perkawinan, sunatan atau upacara adat lainnya. Tembang Sinom terdiri dari 11 kaki dan 4 baris. Contoh tembang Sinom adalah:
Réka ténan sáma budya
Yén támba bapák sèda
Kawruhku rezeki lirik
Téka kawruhku jodoh lumrah
2. Tembang Gambuh
Tembang Gambuh adalah tembang macapat yang umumnya digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari Bali. Tembang Gambuh terdiri dari 8 kaki dan 4 baris. Contoh tembang Gambuh adalah:
Māmā jaba kāmāng kāya
Ngalir nyuh sari?
Nyak sukutiné pajiné
Andi ngalir geringing
3. Tembang Dhandhanggula
Tembang Dhandhanggula umumnya digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur atas beberapa hal yang telah diperoleh. Tembang Dhandhanggula terdiri dari 9 kaki dan 4 baris. Contoh tembang Dhandhanggula adalah:
Tan éntas benjang gumi dimadya
Tatamuané kabanganing pati
Kang arsa sampurna kang sarwa siddhi
Aranipun wus ngantos mring pangelingan
4. Tembang Durma
Tembang Durma biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan sedih atau patah hati. Tembang Durma terdiri dari 8 kaki dan 4 baris. Contoh tembang Durma adalah:
Macan gentleman amung wani
Kepantang atimu katon nggawa
Dudu kang ira amarga tindaké
Kadhang lali nembung bebasisuné
Referensi lainnya untuk contoh tembang macapat
Untuk situs referensi mengenai tembang macapat, Anda dapat mengunjungi website resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Situs tersebut menyediakan informasi dan contoh tembang macapat dalam bahasa Jawa serta pengertian dari setiap unsur yang terdapat dalam tembang macapat.
Sedangkan jika Anda mencari referensi buku, Anda bisa membaca “Tembang Macapat: Pengantar dan Terjemahan” karya Sarwanto. Buku tersebut membahas tentang sejarah, bentuk, dan struktur tembang macapat beserta terjemahan dari beberapa tembang macapat yang terkenal.
Tokoh referensi yang dapat Anda jadikan acuan adalah Ki Nartosabdho, seorang seniman dan budayawan asal Jawa Tengah yang ahli dalam bidang tembang macapat. Beliau telah meneliti, mengajar, dan mendalami seni budaya Jawa selama puluhan tahun serta telah menerbitkan berbagai buku dan karya seni yang memuat tentang tembang macapat.
Itulah pembahasan tim APEC2013 tentang topik contoh tembang macapat. Selamat belajar dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pembaca.
Ini Rekomendasi Kursus Bahasa Inggris dan Jerman di Kota Malang
4 Cara Mengetahui Nama Pemilik Kendaraan Berdasarkan Plat Nomor
Cara Translate Latin ke Aksara Jawa Menggunakan Aplikasi dan Website Khusus
The Secret to Craigslist’s Success: A Freemium Business Model